Balikpapan, Borneoupdate.com- Menanggapi kejadian kebocoran gas di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Kelurahan Damai, PDAM Kota Balikpapan segera melakukan perbaikan. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak gas yang tersebar di udara sehingga tidak sampai mempengaruhi kesehatan warga.
Direktur Utama PDAM Kota Balikpapan Haidir Effendi mengatakan gas yang tersebar ke udara berasal dari tabung gas yang sudah keropos dan tidak terpakai. Gas itu merupakan gas klor yang tersisa didalam tabung yang sudah 2 tahun tidak terpakai. Untuk itu pihaknya telah melakukan sejumlah antisipasi untuk menekan dampak kebocoran gas ke udara.
Menurut Haidir, gas yang tersebar ke udara berasal dari tabung gas yang sudah keropos dan tidak terpakai. Gas yang tersebar merupakan gas klor yang tersisa didalam tabung yang sudah 2 tahun tidak terpakai.
“Dulu gas klor kami gunakan sebagai bahan desinfektan. Saat ini sudah diganti dengan tawas yang lebih ramah lingkungan,” ucap Haidir.
Menurutnya gas klor yang bocor merupakan sisa tabung yang lama. Dari laporan stafnya gas klor memiliki sifat berat yang mengambang hanya pada ketinggian sekitar 50 cm dari permukaan tanah dan saat cuaca panas bakal menguap. Sehingga petugas PDAM membuat tirai air dengan menggunakan hidran dan melokalisir gas yang tersisa untuk dinetralisir.
“Antisipasi lanjutan, kami bagikan masker kepada warga yang tinggal di kawasan IPAM Damai. Agar dampak gas yang tersebar di udara tidak sampai mempengaruhi kesehatan warga,” jelas Haidir.
Selain itu lanjutnya, PDAM Kota Balikpapan juga bekerjasama dengan RT setempat untuk mendata warga yang terpengaruh Kesehatan akibat terpapar gas. Di mana biaya pengobatan warga yang sakit akibat menghirup gas yang bocor akan ditanggung sepenuhnya oleh PDAM Kota Balikpapan.
“Kami akan turunkan tim untuk mendata warga. Yang sakit akan ditanggung berobat di Puskesmas, sebagai bukti tanggung jawab PDAM,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post