Balikpapan, Borneoupdate.com – Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, Taufik Qul Rahman, menyoroti dampak negatif dari sistem perizinan Online Single Submission (OSS). Sistem ini di satu sisi mempermudah pendirian usaha ritel modern. Dampaknya kemudahan tersebut berkontribusi pada pesatnya pertumbuhan minimarket di Balikpapan yang terus menjamur.
Namun di sisi lain, kata Taufik, sistem OSS ini justru membawa dampak serius bagi pedagang kecil. Di mana mereka semakin sulit bersaing dengan pedagang besar. “Kemudahan izin melalui OSS memang memberi peluang besar bagi pengusaha ritel modern. Namun, dampaknya cukup signifikan terhadap pedagang kecil yang kian tersisih,” ujarnya, Jumat (07/03).
Ia menjelaskan, menjamurnya minimarket di berbagai wilayah Balikpapan membuat pedagang tradisional kehilangan pangsa pasar. Minimarket yang menawarkan harga stabil dan produk beragam membuat masyarakat beralih. Otomatis kondisi ini berakibat pendapatan pedagang kecil menurun drastis. “Pedagang kecil yang selama ini bergantung pada pelanggan setia kini semakin kesulitan bersaing. Ini menjadi perhatian serius bagi kami,” jelasnya.
Selain berdampak pada pelaku usaha kecil, Taufik juga menyoroti persoalan tata kota yang semakin tidak teratur. Salah satunya akibat maraknya minimarket yang berdiri tanpa perencanaan yang matang. “Tata kota kita semakin semrawut. Itu gerai ritel modern terus bermunculan di berbagai titik. Harusnya kan ada pengaturan dan pertimbangan aspek lingkungan dan kenyamanan warga sekitar,” lanjutnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, lanjut Taufik, DPRD Balikpapan akan memperketat pengawasan terhadap perizinan usaha ritel modern. Dirinya menegaskan bahwa pihak DPRD akan memastikan setiap gerai yang beroperasi telah memenuhi ketentuan dalam Peraturan Daerah (Perda). “Kami akan memastikan seluruh izin sesuai aturan yang berlaku. Jangan sampai OSS jadi celah untuk membuka usaha yang justru merugikan masyarakat kecil,” tuturnya lagi.
Taufi memastikan, Komisi II memiliki tugas menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ritel modern dan keberlangsungan usaha kecil. “Kami ingin menciptakan ekosistem usaha yang sehat. Ritel modern tetap bisa berkembang, tetapi tidak dengan mengorbankan pedagang kecil yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post