Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah pusat mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Kebijakan ini juga diimbangi pemberian informasi yang benar kepada masyarakat. Mengingat masih banyak orang tua yang mengkhawatirkan keselamatan anaknya setelah menerima vaksin Covid-19.
Menyikapi hal ini, Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Cissy RS Prawira mengatakan anak-anak termasuk kategori rentan Covid-19. Meski sejak awal mula penyebarannya di tahun 2020 yang terpapar masih sedikit. Berbeda dengan kategori dewasa yang prosentase terkonfirmasi positifnya cukup besar.
“Tapi seiring berjalannya waktu ternyata prosentase anak terkena Covid-19 juga cukup besar. 10-12 persen dari dewasa. Jadi kalau kasus dewasa naik maka anak terkena Covid-19 pun juga naik,” ujarnya saat siaran pers, Selasa (21/12).
Kondisi ini, lanjut Cissy, terlihat pada tahun kedua penyebaran Covid-19 di Indonesia. Dimana kasus anak terkonfirmasi positif Covid-19 malah menunjukkan peningkatan. Apalagi virus corona juga bermutasi dalam varian baru. seperti delta dan omicron yang baru-baru ini masuk ke Indonesia.
“Tentu anak pun perlu perlindungan. Meskipun dia mungkin ringan, jarang tapi dia bisa kena dan meninggal saat terjadi komplikasi. Bisa saja tidak tertular dari dalam rumah tapi malah dari luar. Jadi dengan vaksinasi tentu anak itu menjadi lebih kuat,” tuturnya lagi.
Menurut Cissy lewat vaksin tentu tingkat keamanan bagi anak dalam beraktivitas menjadi lebih tinggi. Karena teman seusianya, guru di sekolah hingga orang-orang di lingkungan sekitar sudah mendapatkan vaksin. Sehingga kemudian anak-anak kecil di bawah 5 tahun menjadi aman dengan adanya vaksin untuk anak usia di atasnya.
“Jadi nanti akan memberi rasa aman bagi yang lain. Kan masih ada anak bayi yang belum bisa vaksin. Atau orang lanjut usia yang belum bisa vaksin. Jadi dia akan membantu cakupan herd immunity (kekebalan kelompok). Sehingga pandemi cepat berakhir,” terangnya.
Cissy menilai pemerintah di seluruh daerah perlu menggencarkan sosialisasi keamanan vaksin Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun. Termasuk memberikan informasi yang benar kepada para orang tua. Agar mereka dapat mendukung dan menyegerakan vaksinasi untuk anak-anaknya. Terutama dalam upaya melindungi anak dari terpapar Covid-19.
“Intinya mencegah anak itu sakit. Kalau terkena pun ringan. Terus mencegah anak menularkan ke lingkungannya. Karena kita tidak tahu anaknya kelihatan sehat padahal bisa menularkan. Nanti orang tua kan senang kalau anaknya sudah vaksin,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post