Balikpapan, Borneoupdate.com- DPRD Kota Balikpapan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) di ruang rapat lantai II gedung dewan, Rabu (8/1) siang. RDP tersebut membahas sejumlah persoalan yang dihadapi Disdikbud dalam penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat di Balikpapan seperti soal anggaran, ruang kelas, Penerimaan Siswa Baru (PSB) hingga kurikulum.
”RDP yang kita lakukan ini membahas hal-hal terkait infrastruktur di bidang pendidikan yang menjadi kewenangan Disdikbud Balikpapan. Untuk itu alhamdulillah hampir seluruh stakeholder bidang pendidikan bisa berhadir. Mulai dari kepala dinas hingga kepala bidang,” ucap anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Budiono, saat ditemui di kantornya.
Secara umum lanjutnya, pihaknya menyatakan dukungan terhadap program-program yang dilakukan oleh Disdikbud dalam penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat Balikpapan. Meski begitu ada sejumlah evaluasi yang perlu dilakukan terhadap kinerja Disdikbud terutama berkaitan dengan PSB yang setiap tahun masih menyisakan sejumlah masalah. Termasuk soal kapasitas sekolah yang tidak sebanding dengan jumlah pendaftar.
”Khusus untuk Disdikbud, kami berharap agar mereka benar-benar mendata sekolah-sekolah yang memerlukan perbaikan. Di samping penambahan ruang kelas baru agar daya tampung sekolah bisa bertambah. Sehingga kualitas pendidikan kita menjadi lebih baik,” tutur Politisi PDI Perjuangan ini.
Menurut Budiono ada banyak sekolah yang perlu diperbaiki dan direhabilitasi sehingga itu harus didata dengan baik dan benar. Diharapkan dalam pembangunannya nanti benar-benar bisa dirasakan peserta didik, tenaga pengajar dan masyarakat yang berada di sekitarnya. ”Dengan pembangunan ini, diharapkan nantinya pendidikan di Kota Balikpapan semakin baik dan lebih maju,” ujarnya.
Budiono menilai program yang disampaikan oleh Disdikbud sudah tergolong baik karena menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Sementara progress untuk peningkatan mutu yang ingin dicapai oleh Disdikbud juga tergolong berhasil dibuktikan dengan sejumlah prestasi yang didapatkan siswa-siswi asal Balikpapan.
“Saya rasa untuk anggaran pendidikan Kota Balikpapan tidak ada masalah. Meskipun nantinya ada masalah, maka persoalan ini akan kita bahas kembali secara bersama. Namun yang penting tinggi itu adalah program unggulan dan progres dalam pencapaian pendidikan yang bermutu dan berkualitas sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post