Balikpapan, Borneoupdate.com- Sebagai kota yang digadang-gadang akan menjadi penyangga ibukota negara (IKN), kelengkapan fasilitas pendidikan di Balikpapan mutlak diperlukan. Namun meski berstatus kota berkembang, keberadaan sekolah masih dirasa kurang. Bukan hanya di kawasan pinggiran kota namun juga bagi warga yang berdomisili di tengah kota.
Hal inilah yang mendapat sorotan dari anggota Komisi III bidang pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Nelly Turuallo, yang berasal dari daerah pemilihan kecamatan Balikpapan Tengah. Menurutnya penambahan sekolah merupakan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan mengingat setiap tahunnya terjadi penambahan jumlah siswa yang tidak berbanding lurus dengan daya tampung sekolah.
“Sekolah wajib terus ditambah karena itu kewajiban pemerintah. Namun tetap harus mempertimbangkan ketersediaan anggaran dan prioritas mana yang harus didahulukan,” ucapnya. Apalagi meski berada di kawasan tengah kota, kecamatan Balikpapan Tengah juga dihadapkan dengan kondisi lahan yang terbatas sementara jumlah pendaftar sekolah terus membludak setiap tahunnya. Maka tentu mengakibatkan ketersediaan sekolah menjadi tidak berimbang.
Kemungkinan yang bisa dilakukan pemerintah lanjut Nelly, yakni mengebut penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) bagi semua sekolah yang ada di Balikpapan Tengah yang sempat terhenti lantaran defisit anggaran yang terjadi sejak tahun 2016. Kemudian di tahun 2018 mulai dilakukan pembangunan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan anggaran.
“Akan kami usulkan saat pembahasan R-APBD 2020 tentang tambahan ruangan kelas di Balikpapan Tengah. Sebab hal itu yang paling mungkin dilakukan untuk mengatasi keterbatasan lahan dan anggaran,” lanjut politisi Partai Golkar ini.
Nelly menambahkan sebagai kawasan padat penduduk Kecamatan Balikpapan Tengah seharusnya bisa menjadi prioritas Disdikbud Balikpapan. Mengingat jumlah pendaftar sekolah di kecamatan ini sudah tidak sebanding dengan ketersediaan ruang kelas yang ada. Apalagi keterbatasan lahan juga menjadi hambatan mengingat kawasan ini merupakan daerah padat penduduk.
“Kawasan pinggiran atau tengah kota sama-sama bagian dari Kota Balikpapan. Jadi sama-sama memang harus diprioritaskan. Jadi wilayah tengah kota juga bukan berarti tidak diperhatikan. Karena keberadaan sekolah merupakan hak dasar masyarakat. Selain itu sekolah berlabel negeri biayanya cukup terjangkau bagi masyarakat,” tandas Nelly. (FAD)
Discussion about this post