Balikpapan, Borneoupdate.com- Masih kurangnya keberadaan fasilitas kesehatan yang memadai di Balikpapan merupakan salah satu hak masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah setempat. Apalagi posisi kota minyak yang otomatis akan menjadi penyangga ibukota negara (IKN) karena berdekatan dengan lokasi yang ditetapkan pemerintah pusat di Kabupaten PPU dan Kukar.
Hal ini menjadi perhatian anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Hatta Umar, yang berharap rencana pemerintah membangun rumah sakit untuk masyarakat di kawasan Balikpapan Timur bisa terealisasi di tahun ini. Mengingat saat ini keberadaan RS yang ada di kota ini masih terpusat di tengah kota, seperti RSUD Kanudjoso Djatiwibowo di Balikpapan Utara dan RSUD Gunung Malang di Balikpapan Kota.
Hatta mengatakan kebutuhan akan rumah sakit yang memiliki fasilitas rawat inap dengan didukung peralatan lengkap untuk masyarakat di tingkat kecamatan termasuk kebutuhan mendesak. Mengingat keberadaan puskesmas dinilai belum mampu menampung pasien rawat inap. “Setahu saya saat ini masih dalam kajian awal dan perlu disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra), mengingat hal itu terikat dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” katanya.
Menurut Hatta terkait rencana pembangunan rumah sakit di pinggiran kota yakni di kawasan Balikpapan Timur saat ini masih dalam tahap penyusunan kajian yang saling berkaitan. Meliputi kajian bisnis, lingkungan maupun mekanisme kerja sama ke depan. Sebagaimana yang pernah dibahas saat pembahasan APBD Perubahan 2019 dan APBD 2020 beberapa waktu lalu.
“Masalah rumah sakit di Balikpapan timur infonya anggaran sudah diketok cuma saya kan gak ikut di Badan Anggaran (Banggar). Saya pribadi berharap agar cepat terealisasi di tahun ini. Karena itu merupakan salah satu kebutuhan mendasar pihak masyarakat,” lanjutnya.
Hatta menilai keberadaan rumah sakit di Balikpapan Timur sangat dibutuhkan mengingat kapasitas Puskesmas Manggar, Manggar Sari, Lamaru, dan Teritip belum memadai untuk kegiatan rawat inap. Sementara selama ini, ketika ada pasien rawat inap harus dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, RS Restu Ibu, dan Siloam Hospitals, yang jaraknya cukup jauh dari Balikpapan Timur.
Meski begitu diakui, pembangunan rumah sakit tentu memerlukan anggaran yang cukup besar dan harus menyesuaikan dengan kemampuan keuangan Pemerintah Kota Balikpapan. Apalagi saat ini kondisi anggaran pemerintah masih terbatas dan digunakan sesuai skala prioritas. Sehingga opsi yang bisa dilakukan, melalui peningkatan fasilitas dan pelayanan di puskesmas setempat.
“Apalagi saat sidak ke puskesmas yang ada di Sepinggan beberapa waktu lalu. Kami melihat banyak juga masyarakat yang berdomisili di Balikpapan Timur mengantri untuk dapat layanan kesehatan di puskesmas Sepinggan. Maka saya berharap lebih cepat dilaksanakan rencana itu. Sebab selama ini warga di wilayah timur sangat merindukan rumah sakit yang memadai. Mengingat memang puskesmas yang ada, masih kewalahan menampung pasien yang memerlukan fasilitas rawat inap,” tutup Hatta. (FAD)
Discussion about this post