Balikpapan, Borneoupdate.com- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menyayangkan belum adanya kejelasan dari PT Pertamina soal tidak terakomodirnya tenaga kerja lokal dalam proyek RDMP. Padahal kebutuhan tenaga kerja dalam realisasi pembangunan kilang minyak itu mencapai ribuan orang melalui perekrutan yang dilakukan pihak subkontraktor.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Budiono mengatakan pihak dewan menginginkan keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek perluasan kilang RDMP sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap warga setempat. Mengingat proyek milik perusahaan plat merah tersebut sudah berjalan dalam setahun terakhir sementara serapan tenaga lokal dinilai sangat rendah.
“Saya dapat laporan sudah ada masuk 5.700 berkas tenaga kerja lokal ke pengelola RDMP. Bahkan disnaker juga sudah bersurat terkait pekerja lokal agar bisa dipekerjakan pada proyek perluasan kilang milik pertamina. Karena kualitas pekerja di Balikpapan tidak kalah dengan pekerja dari daerah lain,” ucap anggota fraksi PDIP ini.
Menurut Budiono tuntutan agar mempekerjakan tenaga kerja lokal merupakan hal yang wajar karena proyek RDMP berlokasi di Balikpapan. Apalagi kualitas pekerja lokal sebanding dengan tenaga kerja dari daerah lain. Sehingga DPRD meminta kepada Pertamina untuk memprioritaskan penerimaan pekerja lokal yang ada di Balikpapan. Termasuk menagih kinerja disnaker terkait pekerja lokal agar bisa dipekerjakan pada proyek perluasan kilang milik pertamina.
“Yang sulit diketahui proses perekrutan pekerjanya. Sudah sering RDP tapi tidak ada solusinya hingga kini. Sederhana saja jangan dipersulit kesempatan bagi masyarakat Balikpapan yang ingin mencari pekerjaan kalau memang memenuhi persyaratan,” tuturnya.
Budiono berharap segera ada solusi untuk keterlibatan pekerja lokal yang ada di Balikpapan dalam proyek RDMP. Karena angkatan kerja di Balikpapan terus meningkat setiap tahunnya sementara ketersediaan lowongan kerja belum berbanding lurus dengan pencari kerja yang ada.
“Bukan hanya kepada Pertamina saja, kalau bisa seluruh pelaku usaha industri yang ada di Balikpapan untuk mengutamakan pekerja asli kota ini, jangan menyepelekan kualitas SDM anak-anak atau warga Balikpapan,” tambahnya.
Seperti diketahui, sejak tahun 2018 lalu Pertamina sudah mulai menjalankan proyek perluasan kilang yang merupakan satu dari enam mega proyek kilang yang dibangun Pertamina. Keenam mega proyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan, Refinery Development Master Plan (RDMP) dan dua proyek pembangunan baru Grass Root Refinery (GRR). Keberadaan proyek milik perusahaan plat merah diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal asal Balikpapan yang menjadi tempat pelaksanaan proyek tersebut. (FAD)
Discussion about this post