Balikpapan, Borneoupdate.com- Dalam upaya mendorong percepatan realisasi pemindahan dan pembangunan Ibukota Negara (IKN) yang baru, DPRD Kota Balikpapan meminta dilibatkan secara aktif. Karena posisi Kota Balikpapan cukup strategis sebagai pintu masuk dan penyangga yang berdekatan dengan kawasan IKN di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
“Kami ingin bersama Balikpapan dalam mendorong percepatan IKN. Karena kita tahu kota minyak merupakan pintu masuk Kaltim yang otomatis akan jadi pintu masuk menuju IKN yang baru. Jadi jangan sampai timbul ada kesan bahwa Balikpapan tidak dilibatkan dalam persoalan IKN ini,” kata Sabaruddin Panrecalle saat diwawancarai wartawan di sela-sela upacara HUT 123 Kota Balikpapan, Senin (10/2) siang.
Untuk itu lanjutnya, pihak DPRD meminta Pemerintah Pusat melibatkan mereka dalam proses pembangunan IKN. Mengingat untuk mencapai lokasi IKN yang berada di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kukar harus melewati Kota Balikpapan terlebih dahulu.
“Jadi tadi saya minta pada pak walikota untuk mensinkronkan antara eksekutif dan legislatif dalam pembahasan rencana pemindahan IKN. Semua kami minta terlibat aktif baik itu PPU, Balikpapan maupun Kukar,” ujar politisi asal Gerindra ini.
Menurutnya sebagai daerah pintu gerbang di Kaltim, Kota Balikpapan siap menyukseskan pemindahan IKN dari Jakarta ke Kaltim. Hal itu dengan catatan jangan sampai pemerintah daerah hanya sebagai penonton meski menjadi lokasi IKN yang baru. “Makanya kami ingin kejelasan posisi Balikpapan dan keterlibatannya dalam hal ini. Tentunya para stakeholder di Balikpapan harus merespon hal itu. Jangan sampai cuma jadi penggembira. Ini kan sensitif,” tutur Sabaruddin.
Saat ini tambahnya, dari informasi Badan perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah, site plan untuk IKN yang baru sudah disiapkan. Termasuk pembuatan regulasi Badan Otorita IKN yang menjadi aturan dasar ibukota negara yang baru.
“Intinya kami minta dilibatkan secara aktif dalam pemindahan IKN ini. Jadi nggak ada yang nggak terlibat. Semua harus terlibat termasuk Balikpapan. Kami dapat info di Bappenas, site plan-nya sudah sangat detail. Tinggal di daerah saja yang harus mempersiapkan diri. Seperti kesiapan lahan dan prasarananya,” tutup Sabaruddin. (FAD)
Discussion about this post