Balikpapan, Borneoupdate.com- Belum adanya tindak lanjut rencana pembangunan ulang (revitalisasi) Pasar Inpres Kebun Sayur mengundang pertanyaan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan. Mengingat bangunan pasar yang sudah berdiri sejak 36 tahun yang lalu tergolong tua meski masih menjadi pusat kunjungan wisatawan untuk berbelanja oleh-oleh khas kota minyak.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi al Qadri mengatakan rencana pembangunan ulang pasar inpres kebun sayur ini sudah sering dibahas sejak beberapa tahun terakhir. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut pembahasan tersebut mulai dari sosialisasi rencana penganggaran hingga pembuatan Detail Engineering Design (DED).
“Reses pertama saya kan di Kelurahan Margasari. Saat itu salah satu aspirasi warga yang ingin pasar kebun sayur dibangun ulang agar lebih modern. Minimal bisa dibangunan 2 atau 3 lantai dengan tetap mempertahankan sisi tradisional bangunannya,” ujarnya.
Secara umum lanjut Alwi, pihaknya sangat mendukung pembangunan ulang terhadap pasar inpres kebun sayur yang sudah berusia tua. Namun pembangunan ini bukanlah pekerjaan ringan. Karena anggaran yang diperlukan sangat besar. Termasuk penempatan lokasi berjualan bagi pedagang di sana selama proses pembangunan dilaksanakan.
“Itu bukan pekerjaan ringan. Perlu anggaran sangat besar mungkin sekitar 20 miliar. Terus juga bagaimana mengkondisikan pedagang saat proses pembangunan dengan waktu sekitar 1-2 tahun. Perlu juga dipikirkan tempat penampungan sementara untuk pedagang saat pembangunan dilakukan,” tutur anggota fraksi Golkar di DPRD Balikpapan ini.
Menurut Alwi pihak pedagang perlu dilibatkan dalam pembahasan rencana pembangunan ulang pasar inpres kebun sayur. Sebab aspirasi para pedagang yang berjualan disana tentunya seputar lokasi sementara untuk mereka berjualan selama proses pembangunan berjalan.
“Saya sudah ngobrol sama pedagang tapi intinya tempat sementara mereka dan tidak terlalu jauh dari lokasi saat ini. Kalau ada tempat saya yakin mereka mau. Tapi kalau tidak ada mereka akan teriak. Jadi ini sekarang PR kita kemana mereka ditempatkan,” jelasnya.
Untuk itu Alwi menyarankan pihak pemkot harus segera menjadwalkan pembangunan ulang pasar inpres kebun sayur secepatnya. Agar pasar yang menjadi pusat oleh-oleh kebanggaan warga Balikpapan ini bisa berubah menjadi lebih modern meski tidak meninggalkan kesan tradisionalnya.
“Komisi III sangat ingin realisasi dilakukan karena PAD dari situ cukup signifikan. Kepada OPD saya ingin tahu anggaran ada atau tidak. Terus solusi untuk kemungkinan pembangunannya. Tahun ini mungkin belum tapi bisa kita agendakan tahun 2021,” tutupnya. (FAD)
Discussion about this post