Balikpapan, Borneoupdate.com- Belum terpenuhinya fasilitas pendidikan yang memadai di kawasan kecamatan Balikpapan Utara menjadi sorotan wakil rakyat di DPRD Balikpapan. Mengingat keberadaan sekolah yang mencukupi menjadi syarat peningkatan kualitas SDM di Balikpapan yang digadang-gadang akan menjadi penyangga ibukota negara (IKN). Namun faktanya meski berstatus kota berkembang, keberadaan sekolah masih dirasa kurang.
Anggota DPRD Balikpapan dari daerah pemilihan Balikpapan Utara, Kasmah menilai penambahan sekolah merupakan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan mengingat setiap tahunnya terjadi penambahan jumlah siswa yang tidak berbanding lurus dengan daya tampung sekolah. Ia mencontohkan yang terjadi di kelurahan Muara Rapak yang termasuk kawasan padat penduduk.
“Dari laporan pak lurah. Kebutuhan sekolah sebenarnya sangat mendesak. Karena jumlah pendaftar tidak sebanding sama daya tampung. Kami dapat info pihak pertamina mau memberikan pinjam pakai lahan untuk sekolah di kawasannya. Ini harus cepat disambut pemerintah dan direalisasikan,” ujarnya.
Meski begitu, lanjut Kasmah, pihaknya tetap bersikap realistis terhadap ketersediaan anggaran untuk pembangunan sekolah di Balikpapan. Mengingat anggaran yang ada juga terbagi untuk pemenuhan kebutuhan lainnya. Seperti pemeliharaan jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya yang mungkin masuk kategori prioritas untuk direalisasikan terlebih dahulu.
Meski fakta di lapangan menunjukkan kawasan kecamatan Balikpapan Utara juga dihadapkan dengan kondisi lahan yang terbatas sementara jumlah pendaftar sekolah terus membludak setiap tahunnya. Maka tentu mengakibatkan ketersediaan sekolah menjadi tidak berimbang.
“Sekolah wajib terus ditambah karena itu kewajiban pemerintah. Namun tetap harus mempertimbangkan ketersediaan anggaran dan prioritas mana yang harus didahulukan,” lanjutnya.
Kasmah menambahkan sebagai kota yang terus berkembang sudah seharusnya penambahan sekolah bisa menjadi prioritas Disdikbud Balikpapan. Mengingat jumlah pendaftar sekolah di kota ini belum sebanding dengan ketersediaan ruang kelas yang ada. Apalagi keterbatasan lahan juga menjadi hambatan mengingat kawasan ini merupakan daerah padat penduduk.
“Kawasan pinggiran atau tengah kota sama-sama bagian dari Kota Balikpapan. Jadi sama-sama memang harus diprioritaskan. Jadi wilayah tengah kota juga bukan berarti tidak diperhatikan. Karena keberadaan sekolah merupakan hak dasar masyarakat. Selain itu sekolah berlabel negeri biayanya cukup terjangkau bagi masyarakat,” tutupnya. (FAD)
Discussion about this post