Balikpapan, Borneoupdate.com – Komisi II DPRD Kota Balikpapan terus mematangkan rencana pembangunan pasar induk dengan pendekatan komprehensif. Salah satunya dengan mengkaji mekanisme kemitraan antara pemerintah daerah dan pihak swasta. Mulai dari sistem distribusi dan logistik bahan pangan yang menjadi tulang punggung operasional pasar induk.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Taufik Qul Rahman mengatakan pihaknya tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik. Tetapi juga pada model pengelolaan yang berkelanjutan. Di mana kolaborasi dengan sektor swasta akan memperkuat peran pasar induk sebagai pusat distribusi utama bahan pangan di kota minyak.
“Kami ingin pasar induk ini menjadi solusi jangka panjang bagi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan pedagang di Balikpapan. Jangan sampai warga dan pedagang kita selalu kesusahan saat pasokan berkurang,” ujarnya, Senin (03/11).
Taufik menjelaskan, pasar induk nantinya tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli. Di sisi lain pasar itu akan berfungsi sebagai pusat logistik dan distribusi yang mampu menekan biaya transportasi barang dari luar daerah. Dengan begitu, harga kebutuhan pokok di tingkat kota bisa lebih stabil dan terjangkau.
Menurutnya kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta menjadi kunci utama keberhasilan proyek ini. Skema tersebut memungkinkan pengelolaan pasar induk berjalan lebih profesional dan efisien tanpa sepenuhnya membebani anggaran pemerintah setempat.
“Kami sedang mempelajari pola kemitraan di beberapa daerah yang sudah berhasil. Model seperti ini bisa menjadi referensi agar pasar induk Balikpapan benar-benar berfungsi optimal,” jelasnya.
Selain menelaah sistem kemitraan, lanjut Taufik, DPRD Balikpapan juga akan mengidentifikasi sistem distribusi bahan pangan yang berjalan di berbagai pasar induk modern di Indonesia. Hasil kajian ini akan dimasukkan dalam kajian akademik pembangunan pasar induk Balikpapan yang saat ini sedang disusun.
Langkah ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Beberapa pelaku usaha menilai keterlibatan swasta sangat penting dalam memperkuat rantai pasok pangan. Apalagi dukungan teknologi dan manajemen modern, pasar induk diharapkan bisa menjadi pusat perdagangan regional yang mempercepat arus barang antar daerah.
Taufik menambahkan, kajian akademik yang tengah disusun akan menjadi dasar pengambilan kebijakan dalam perencanaan pembangunan pasar induk. Ia menegaskan, seluruh proses dilakukan secara terbuka dan berbasis riset agar proyek ini tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek namun juga berkelanjutan. (ANE)
















Discussion about this post