Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan menyoroti tingkat kesadaran masyarakat dalam membuang sampah. Pasalnya masih ada warga yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Sementara Pemerintah Kota Balikpapan sudah menyediakan Tempat Sampah Sementara (TPS) berbentuk kontainer.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Iim menyebut kondisi ini perlu perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Karena berkaitan keberhasilan program kebersihan lingkungan. Di mana dalam daerah pemilihan dirinya saja belum sepenuhnya berhasil. Sebagian warga masih ada yang membuang sampah di luar kontainer yang tersedia.
“Ini kan fasilitas sudah ada. Artinya pola pikir dan kesadaran warga yang perlu peningkatan. Jadi petugas perlu sekali gencarkan edukasi lingkungan. Masyarakat kita perlu diedukasi secara serius, karena sebaik apa pun infrastrukturnya, jika perilaku tidak berubah, maka hasilnya tetap saja buruk,” ujarnya, Jumat (11/04).
Pihak DPRD, lanjut Iim, jelas mendukung program pemerintah sebagai mitra layanan masyarakat. Apalagi keberadaan fasilitas publik berupa TPS merupakan upaya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Namun tentu ada hambatan yang terjadi di lapangan dan memerlukan penanganan lanjutan. Salah satunya melalui program penyuluhan yang konsisten dan berkelanjutan.
“Jadi kita perlu memunculkan kesadaran bersama. Tanpa kesadaran kolektif dan partisipasi aktif warga, kebersihan lingkungan akan berjalan setengah hati. Warga bisa mulai dari hal paling dasar. Yaitu membiasakan membungkus dan memilah sampah sejak dari rumah,” lanjutnya.
Menurut Iim, pemerintah harus segera memiliki solusi jangka panjang atas volume sampah di kota minyak. Tidak bisa hanya bergantung pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ia menilai model manajemen sampah di Sidoarjo bisa menjadi contoh yang baik. Pemerintah bersama warga di sana melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos. Tujuannya mengurangi penumpukan di TPA dan bernilai ekonomis bagi masyarakat.
“Kalau diolah menjadi kompos, sampah rumah tangga bisa sangat berguna. Kan kita tahu kondisi TPA Manggar yang sudah mulai penuh. Makanya di situ peran warga dan pemerintah. Sampah tidak sekedar dibuang tapi ada produk turunannya yang bermanfaat,” tuturnya lagi.
Iim berharap kondisi manajemen sampah di Kota Balikpapan terus membaik. Khususnya pada kesadaran dari warga selaku pembuang sampah ke TPS kontainer. Apalagi denngan semakin terbatasnya kapasitas TPA dan meningkatnya jumlah penduduk. Kondisi itu menuntut pemerintah untuk bertindak cepat dan menyusun strategi jangka panjang pengelolaan sampah terpadu. (SAN)
Discussion about this post