Balikpapan,Borneoupdate.com
Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesamanya, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Balikpapan menyerahkan bantuan seperangkat peralatan olahraga tenis meja kepada Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunas Bangsa, yang para siswanya merupakan anak-anak berkebutuhan khusus, Jumat (2/8/2019).
Penyerahan bantuan satu paket peralatan tenis meja oleh ketua PWI Balikpapan Sumarsono ini, diterima langsung wakil Kepala Sekolah SLB Tunas Bangsa Susana disaksikan sejumlah pengurus PWI Balikpapan, bertempat di SLB Tunas Bangsa Jalan Syarifuddin Yoes,Kelurahan Sepinggan Kecamatan Balikpapan Selatan.
Penyerahan bantuan yang diberikan kepada SLB Tunas Bangsa ini,melalui berbagai pertimbangan yang salah satunya atas dasar kurangnya perhatian pemerintah Kota Balikpapan dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terhadap SLB Tunas Bangsa, apakah lantaran SLB ini berada dibawah kendali disdikbud provinsi, namun demikian seharusnya tetap ada perhatian dari Pemerintah setempat terhadap kemajuan Dunia Pendidikan di Kota Balikpapan.
Ketua PWI Balikpapan Sumarsono mengatakan,bantuan seperangkat peralatan tenis meja ini sebagai wujud kepedulian seluruh jajaran pengurus dan anggota PWI Balikpapan terhadap sesamanya,khususnya bagi mereka yang sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan.
“Kami berharap bantuan peralatan tenis meja yang diberikan ini,akan bermanfaat dan mampu meningkatkan potensi olahraga para siswa SLB Tunas Bangsa,sehingga nantinya akan melahirkan siswa berprestasi dibidang olahraga tenis meja,” kata Sumarsono
Wakil Kepala SLB Tunas Bangsa Susana, mengakui dengan adanya bantuan peralatan olahraga dari PWI Balikpapan ini sangat membantu.
“Bantuan yang diberikan ini sangat berharga, karena dapat membantu sekolah dalam mengembangkan potensi siswa di bidang olahraga,” kata Susana yang akrab dipanggil Susan.
Menurut Susan, sebagai salah satu sekolah swasta yang khusus melayani siswa disabilitas selama ini banyak mengalami kendala, terutama dalam kegiatan belajar mengajar lantaran siswa yang dididik membutuhkan perhatian khusus. Untuk itu,dirinya berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk membantu mengembangkan SLB swasta yang terdapat di Kota Balikpapan.
“Kami pernah mengundang wakil wali kota dan sudah kami infokan ke anak-anak, namun ternyata yang hadir hanya stafnya termasuk kepala dinas pun juga tidak hadir. Karena kondisi siswa kami berbeda, terutama yang autis sudah berangan-angan akan mendapat kunjungan wakil wali kota, mereka mengamuk setelah diberi penjelasan kalau batal hadir,” ungkapnya.
Ditambahkan Susan saat ini jumlah siswa yang bersekolah di SLB Tunas Bangsa tercatat mencapai 120 orang. Dengan tenaga pengajar sebanyak 21 orang yang terdiri dari 16 orang tenaga pengajar aktif dan 5 orang merupakan guru di bidang ketrampilan.
Dengan keterbatasan jumlah tenaga pengajar, terpaksa pihaknya membatasi pendaftar hanya 8 anak setiap tahunnya, menurutnya SLB Tunas bangsa menyediakan jenjang pendidikan mulai tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
“Idealnya untuk SLB satu kelas sebanyak 8 orang, namun terkadang masih menyesuaikan kondisi lagi, kalau siswa terlalu aktif terkadang hanya bisa 2 orang satu kelasnya,” pungkasnya
Susan menjelaskan, salah satu kendala lain yang dihadapi adalah kondisi anggaran yang masih minim, lantaran anggaran yang ada hanya mencukupi untuk gaji tenaga pengajar dan staf serta operasional sekolah.
Untuk itu, sejak beberapa tahun ini pihaknya telah menjajaki untuk mencari donatur hingga ke luar negeri seperti Jepang,untuk membantu dalam menyediakan fasilitas sekolah.“Saya jajaki untuk jaringan bantuan dari luar negeri seperti jepang, tahun lalu mereka membantu penyediaan beberapa kursi roda yang dibawa langsung dari Jepang,” jelasnya.Kedepan diharapkan adanya bantuan serupa yang juga diikuti pihak lainnya.(TS 1982)
Discussion about this post