Balikpapan, Borneoupdate.com – Kelanjutan rencana renovasi pasar Pandan Sari hingga kini belum ada kejelasan. Hal ini menjadi perhatian Komisi II DPRD Kota Balikpapan yang membidangi perekonomian. Mengingat pemerintah sudah membuat perencanaan tersebut pada 2020 lalu. Namun hingga kini realisasinya belum juga terlaksana.
Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Taufiqurrahman mengatakan belum jelasnya renovasi pasar induk kota minyak itu memberikan dampak pada pedagang. Khususnya penataan lokasi berjualan yang menimbulkan kesemrawutan. Meski pihak pemerintah melalui dinas pasar dan Satpol PP sudah berulang kali melakukan penertiban.
“Kami kemarin kunjungan ke lapangan, kerja yang bagaimana? Sudah kita lakukan penegasan, bagaimana caranya kepala dinas ganti aja sama yang mampu dalam perdagangan, kita minta penegasan kepada walikota,” ujarnya, Sabtu (13/08).
Kondisi saat ini, lanjut Taufiq, masih banyak pedagang yang enggan masuk ke dalam bangunan pasar dan memilih berjualan di luar. Akibatnya kios yang tersedia menjadi kosong. Sementara para pembeli tentu memilih bertransaksi di luar ketimbang harus masuk ke area pasar.
Selain itu, menurut wakil rakyat dari Balikpapan Barat ini, pihak DPRD juga sudah menyetujui alokasi anggaran renovasi di APBD tahun ini. Apalagi pasar ini merupakan merupakan induk pusat bongkar muat komoditi sayur dan ikan. Bahkan perannya akan semakin vital saat Balikpapan menjadi penyangga ibukota negara yang baru.
“Sampai sekarang gimana sih ceritanya aja Kepala Dinas, uang ada realisasinya yang mana. Padahal pada saat pengajuan pasar tersebut rencananya akan menjadi salah satu ikon dalam menyambut ibukota negara,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post