Balikpapan, Borneoupdate.com, Selasa (19/11) siang di halaman Kantor Kelurahan Sepinggan, politikus partai PDI Perjuangan Thohari Aziz laksanakan reses Masa Persidangan ke III tahun 2019. Thohari mendengarkan aspirasi dari masyarakat Sepinggan, yang didominasi oleh keluhan seputar PDAM, dan zonasi penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Thohari menuturkan, agenda reses ini sudah merupakan agenda rutin untuk mendengar saran dan melihat kondisi masyarakat. Dia menjelaskan ada berbagai cara dalam mendengarkan aspirasi masyarakat. Mulai dari musrenbang kelurahan, kecamatan, kota, termasuk reses ini bagian dari tahapan untuk menjaring aspirasi.
“Aspirasi ini nanti akan jadi proker DPRD untuk masuk ke perencanaan hingga e-budgeting. Misalnya masalah yang sering masyarakat sampaikan terkait pendidikan, pembangunan jalan dan drainase, air, listrik, dan lainnya,” sebutnya.
Baru-baru ini dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Hal ini terkait kebutuhan fasilitas pendidikan yang semakin besar di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan. Mengingat area pemukiman yang semakin bertambah membuat kebutuhan fasilitas pendidikan juga berdampak. “Saya harap kalau tidak bisa tambah sekolah setidaknya bisa tambah ruang kelas atau rombongan belajar (rombel) baru untuk SD dan SMP,” katanya.
Disdikbud mengaku sudah masuk dalam rancangan APBD. Sehingga DPRD Balikpapan akan mengawal hingga nanti masuk dalam penetapan APBD 2020.
Bahkan bagi mereka yang tidak sempat menyampaikan secara langsung dalam agenda reses, Thohari sudah menyiapkan formulir aspirasi nanti dikumpulkan ke DPRD Balikpapan. “Misalnya ada yang mengeluh PDAM mulai sering mati air dua hari ini,” imbuhnya.
Dalam kegiatan siang itu, keluhan dan saran masyarakat masih seputar PDAM dan sambungan baru, banjir, zonasi PPDB. “Keluhannya masih sama setiap kali reses, misalnya aoal sambungan baru yang belum terealisasi dari PDAM,” ujarnya
Dia akan mendorong agar PDAM memperbaiki kinerja. Dia menjelaskan, pemukiman sekarang semakin bertambah yang berdampak pada jumlah permintaan sambungan baru PDAM. Itu wajar saja karena Balikpapan Selatan merupakan penduduk terbanyak setelah utara.
“Kita dorong untuk PDAM cari air baku. Studi berkali-kali kalau ga ada hasil percuma,” imbuhnya. Sementara PDAM memiliki profit dan penyertaan modal yang bertambah, tapi tidak dibarengi dengan pertambahan jumlah sambungan.
Artinya dia memprediksi dana banyak habis di biaya operasional. “Harusnya penyertaan modal jangan habis jadi belanja operasional saja. Tapi belanja kebutuhan seperti air baku, pipa, dan lainnya,” tandasnya. (TS)
Discussion about this post