Balikpapan, Borneoupdate.com- Dalam rangka memacu sekaligus meningkatkan ekspor komoditas pertanian, Kementerian Pertanian RI meluncurkan program “Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks)” yang bertujuan mengajak instansi terkait dan para pelaku usaha di seluruh wilayah Indonesia, untuk mampu melihat peluang ekspor sejumlah komoditas pertanian yang menjadi unggulan masing-masing daerah.

Menindaklanjuti Program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) ini, Balai Karantina Pertanian Balikpapan langsung menggelar pertemuan berupa Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah instansi terkait dan para pelaku usaha di Kalimantan Timur maupun Balikpapan, yang berlangsung di Aula Mahakam Karantina Pertanian Balikpapan, Kamis (09/01/2020).
Dalam Kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) dengan tema Peluang dan Tatangan Ekspor Komoditas Pertanian Kalimantan Timur, yang menghadirkan Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman, SP, M.P. sebagai Nara Sumber ini, diikuti sebanyak 30 instansi terkait di wilayah Kalimantan Timur, serta para pelaku usaha di bidang pertanian.

Melalui FGD ini, diharapkan akan terjalinnya sinergitas antara pemerintah dan para pelaku usaha, sehingga para pelaku usaha di Kalimantan Timur termotivasi melakukan ekspor komoditas pertanian. Apalagi Kaltim masih memiliki banyak lahan potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Dalam sambutanya Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman, SP, M.P. menyampaikan, untuk menjalankan program Gratieks ini tentunya harus diimbangi dengan produksi 3 kali lipat untuk memenuhi kebutuhan ekspor. “Untuk bisa mencapai gerakan tiga kali ekspor tentunya juga harus siap menanam sebanyak 3 kali lipat dari sebelumnya”, ujar Rahman.
“Untuk itu Karantina Pertanian Balikpapan akan memfasilitasi persyaratan dalam rangka untuk ekspor”, tambahnya.
Sementara itu dalam paparannya Abdul Rahman, SP, M.P. menjelaskan, ada sejumlah komoditas pertanian yang sudah di ekspor dari Kalimantan Timur seperti hasil olahan sawit dan kayu serta pisang kepok. Sedangkan untuk komoditas yang menjadi pilar peluang ekspor yaitu nanas, salak, lae, durian, sarang burung walet dan porang. “Saat ini umbi porang sedang naik daun dan banyak diminati luar negeri, seperti Jepang”, jelas Rahman dalam paparanya. “Umbi porang memiliki banyak kegunaan selain sebagai bahan makanan, juga untuk bahan lem, jelly, edible film sehingga sangat berpeluang menjadi komoditas ekspor unggulan”, ujar Rahman.
Dalam Focus Group Discussion yang berlangsung santai ini, para peserta semakin tertarik dan antusias menyikapi pembahasan tentang peluang ekspor sejumlah komoditas unggulan hasil pertanian Kaltim, seperti sarang burung walet dan umbi porang. Dengan digelarnya kegiatan semacam ini, tentunya akan meningkatkan koordinasi dan sinergi Pemerinah dengan pihak swasta, serta mampu memacu para pelaku usaha untuk melakukan ekspor komoditas pertanian dari Kalimantan Timur. (TS1982)
Discussion about this post