Balikpapan, Borneoupdate.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menggelar rapat gabungan pembentukan satuan tugas pengawasan penanganan Virus Corona (Covid-19) pada Senin (20/04) siang. Pembentukan satuan tugas tersebut bertujuan memastikan penggunaan anggaran yang disiapkan dalam penanganan Covid-19 tepat sasaran.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Budiono mengatakan pengalihan anggaran yang sedang dibahas oleh DPRD bersama Pemkot Balikpapan ini melibatkan dana yang cukup besar. Sehingga diharapkan rasionalisasi yang diprediksi mencapai Rp 240 miliar itu bisa mencapai masyarakat secara merata dan tidak terjadi penyimpangan.
“Jadi kami perlu mengawasi penanganan pencegahan Covid-19. Apakah sudah efektif baik dari sisi anggaran atau sasaran. Karena ini melibatkan dana pemerintah yang cukup besar,” ujarnya kepada wartawan di gedung DPRD Balikpapan.
Menurut Budiono pihaknya juga meminta pemkot mampu memaparkan kesiapannya dalam pencegahan maupun penanganan virus. Mulai dari kesiapan sarana dan prasarana, SDM, hingga jumlah anggaran harus disampaikan. Untuk itu ia menilai pembentukan satuan tugas khusus menangani pengawasan penanganan Covid-19 ini cukup mendesak dilakukan.
“Jelas sekali perlu penanganan yang komprehensif dalam pengawasan anggaran itu. Agar tidak bias hanya dari pihak pemerintah saja. Jadi perlu sekali ada satgas yang fokus menangani itu,” lanjutnya.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Subari merincikan bahwa posko ini akan terdiri dari lima satgas yang berisi masing-masing anggota DPRD Kota Balikpapan sesuai dengan Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing. Dimana selain melakukan pengawasan, pembentukan posko ini juga bertujuan untuk mengumpulkan bantuan dari masyarakat untuk disalurkan kembali ke masyarakat yang terkena dampak sosial penyebaran virus corona.
“Jadi pembentukan posko ini terdiri dari lima satgas yang masing-masing berisi anggota dewan. Kami juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengirimkan bantuan dan menyalurkan kembali ke masing-masing wilayah,” ujarnya.
Rencananya lanjut Subari, bantuan yang dihimpun dari masyarakat akan dijadikan makanan jadi, dengan target 600 bungkus per hari untuk dibagikan ke masyarakat secara langsung melalui daerah pemilihan dari masing-masing anggota dewan.
“Dana yang disalurkan dari satgas ini berasal dari anggaran kesekretariatan DPRD Balikpapan. Tapi masyarakat juga bisa turut serta dalam program ini,” lanjutnya.
Saat ditanya kemungkinan pemotongan gaji para anggota DPRD Kota Balikpapan untuk membantu anggaran penanganan Covid-19 di Balikpapan, Subari mengatakan bahwa bantuan dari anggota dewan sudah disalurkan langsung di masing-masing daerah pemilihan. “Kalau mereka (anggota dewan) saya kira sudah menyerahkan bantuannya ke masing-masing konstituen,” jawabnya. (FAD)
Discussion about this post