Balikpapan, Borneoupdate.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan memperkirakan pengetahuan masyarakat tentang pelaksanaan pilkada masih sekitar 50%. Hal ini dipicu penundaan pelaksanaan pilkada yang sebelumnya dijadwalkan pada 23 September 2020 kemudian dirubah menjadi 9 Desember 2020 akibat pandemi Covid-19.
Anggota KPU Balikpapan, Syahrul Karim mengakui pihaknya terus berupaya menggenjot sosialisasi kepada warga terkait perubahan jadwal pelaksanaan pilkada ini. Mengingat kepedulian warga terhadap hajatan publik ini menurun karena ekonomi yang tertekan saat pembatasan di masa pandemi virus corona.
“Kami akan melakukan kajian terlebih dahulu terkait dengan potensi rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap Pilkada ini. Jadi Kami terus sosialisasi lewat luring dan daring karena kondisi covid-19,” ujarnya kepada wartawan saat sosialisasi partisipasi media massa dalam pilkada, di hotel Tjokro, Rabu (05/08) siang.
Menurut Syahrul, pihaknya juga sudah menyiapkan dua mobil untuk pelaksanaan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat di tempat mereka berdomisili. pelaksanaannya dilakukan mulai bulan ini dan diharapkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengikuti pelaksanaan Pilkada di Balikpapan.
“itulah yang kami lakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih tersebut,” jelasnya.
Selain itu lanjut Syahrul, KPU juga membuka lowongan kepada masyarakat untuk mendaftar sebagai relawan demokrasi yang bertugas selama tiga bulan. Mereka bertugas mensosialisasikan pelaksanaan pilkada kepada masyarakat mengingat banyak masyarakat tidak mengetahui perubahan jadwal pilkada di Balikpapan.
“Jadi mereka akan menjadi ujung tombak kami dalam sosialisasi pilkada di Balikpapan. insya Allah kami optimis lah kalau relawan demokrasi itu mampu meningkatkan partisipasi pemilih,” tuturnya.
Mengenai target partisipasi pemilih di pilkada tahun ini, Syahrul optimis mampu menyentuh angka 77,5%. Dimana dalam upaya mencapai target itu KPU melibatkan semua elemen masyarakat mulai perguruan tinggi hingga tingkat RT.
“Nanti sebulan sebelum pelaksanaan pemungutan suara kami akan melakukan survey lagi kepada masyarakat. Rencananya responden mencapai 560 orang dengan margin error sekitar 3%,” tutupnya. (FAD)
Discussion about this post