Balikpapan, Borneoupdate.com- Kondisi lokasi berjualan yang belum tertata rapi di kawasan pasar Pandansari menjadi perhatian para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan. Hal itu terungkap dalam sidak yang dilakukan Komisi II DPRD Balikpapan ke pasar tersebut pada Senin (20/1) siang.
Usai sidak, wakil ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Mieke Henny mengatakan pihaknya meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan verifikasi terhadap para pedagang yang saat ini berjualan di Pasar Pandansari. Sebab selama lebih dari sepuluh tahun, kondisi Pasar Pandan Sari justru semakin semrawut meski Pemerintah Kota Balikpapan telah membangun ulang bangunan pasar. Namun yang terjadi di lapangan, para pedagang lebih memilih menggelar dagangannya di badan jalan yang berakibat hampir 50 persen kios yang ada kosong.
“Aspirasi pedagang, mereka mau saja dipindahkan asalkan kondisinya dibenahi, karena ada juga pedagang yang sudah punya kios di dalam tapi tetap berjualan di luar, karena di dalam sepi. Konflik yang terjadi memang cukup lumayan, bagaimana membuat pedagang ini mau di pindahkan ke dalam pasar. Yang terpenting adalah komunikasinya,” ucapnya saat diwawancarai para wartawan.
Menurut Mieke untuk menyikapi kondisi lokasi berjualan para pedagang pasar pandansari yang semrawut ini, pihaknya sudah meminta dinas perdagangan segera melakukan pembenahan. Di antaranya membangun eskalator yang dapat menghubungkan hingga di lantai 3 agar memudahkan pembeli mendatangi tempat berjualan yang sudah diatur pemerintah.
Selain itu, kondisi pasar yang masih tradisional akan ditata agar lebih modern, dengan menyediakan troli bagi para pengunjung sehingga lebih mudah membawa barang belanjaan, agar lebih nyaman dalam berbelanja di pasar pandan sari.
“Kami masih tunggu realisasi kajian pembenahan pasar pandansari yang dilakukan OPD terkait. Jangan hanya cuma dikaji dan dibahas tanpa realisasi. Karena semrawut ini sudah berjalan 10 tahun tanpa solusi. Apalagi Pandan Sari merupakan pasar induk yang ada di Kota Balikpapan. Sehingga hampir seluruh bahan pokok yang berasal dari luar Kota Balikpapan dibongkar muat di pasar ini,” lanjut anggota fraksi Demokrat di DPRD Balikpapan ini.
Dengan adanya peningkatan kenyamanan di Pasar Pandansari, dirinya berharap dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berbelanja di dalam bangunan pasar, sehingga lebih pedagang yang ada di luar dapat direlokasi ke dalam bangunan pasar. Apalagi berdasarkan data UPT Dinas Perdagangan, dari 1.506 kios yang sudah disediakan, hanya sekitar 1.099 kios yang terisi melalui perjanjian yang ditandatangani oleh pedagang selaku pemilik kios.
“Saya ingin semua pedagang direlokasi ke dalam bangunan pasar dan tidak ada lagi yang berjualan di luar. Yang PKL juga ditertibkan biar tidak ada kecemburuan. Jadi mereka ini mau saja dipindahkan, asalkan kondisinya dibenahi semuanya luar dalam,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post