Jakarta, Borneoupdate.com- Hasil penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2019 lalu, lima provinsi di Indonesia yakni Aceh, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Barat, dinyatakan rawan terhadap gerakan radikalisme dan terorisme. Hal itu dikatakan Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Suhardi Alius, pada Rapat Kerja Nasional Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Senin malam (17/02/2020).
“Rakernas ini juga bertujuan untuk deteksi dini bagi 32 FKPT di seluruh Indonesia, guna meningkatkan kapasitas diri dalam menangkal radikalisme dan terorisme, dengan membangun kualitas diri di unit terkecil yaitu keluarga,” ujarnya.
Suhardi Alius menegaskan, peran pemerintah daerah dalam pencegahan munculnya faham radikalisme masih perlu ditingkatkan. Oleh karenanya, dukungan pemda sangat penting sekali dalam menangkal kegiatan radikalisme di daerah.
“Jangan sampai setelah kejadian, baru pemerintah daerah ribut dan panik. Menurut saya dukungan pemerintah daerah masih perlu lebih ditingkatkan,” tegasnya.
Dalam Rakernas FKPT tahun 2020 di Jakarta ini, juga dilangsungkan pelantikan secara serentak pengurus FKPT di 32 provinsi di Indonesia, termasuk kepengurusan FKPT Kaltim. Pelantikan dilakukan langsung oleh Kepala BNPT Suhardi Alius yang didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Hadi Prabowo.
Kepengurusan FKPT Kaltim periode 2020-2022 dipimpin oleh Ahmad Jubaidi dengan beberapa bidang yaitu Bidang Agama, Sosial dan Budaya, Bidang Media Massa, Hukum dan Humas, Bidang Pemuda dan Pendidikan, Bidang Perempuan dan Anak, Bidang Pengkajian dan Penelitian serta beberapa satgas lainnya.
Ketua FKPT Kaltim periode 2020-2022 Ahmad Jubaidi berharap, kepengurusan FKPT Kaltim 2020-2022 dapat bermitra dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, dalam rangka mewujudkan Kaltim yang aman, damai dan sejahtera, sesuai dengan semboyan “Kaltim Berdaulat”.
“Tugas pencegahan faham radikalisme ini bukan saja tugas FKPT sebagai lembaga koordinasi, tetapi juga tugas seluruh masyarakat Kaltim, terutama di dalam keluarga dan lingkungan kerja. Kami berharap mendapatkan dukungan semua pihak, agar FKPT Kaltim dapat menjalankan program-progarm yang telah disusun dengan baik selama dua tahun ke depan,” harap Ahmad Jubaidi.(*/Man)
Discussion about this post