Balikpapan, Borneoupdate.com- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan kembali menyuarakan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) keberadaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Hal itu untuk menyikapi persoalan kurang terakomodirnya tenaga kerja lokal dalam proyek milik PT Pertamina tersebut. Di mana diperkirakan kebutuhan tenaga kerja dalam realisasi pembangunan kilang minyak itu mencapai ribuan orang.
Anggota DPRD Kota Balikpapan, Mieke Henny mengatakan keberadaan pansus bisa menjadi upaya dewan guna mencari kejelasan posisi tenaga kerja lokal dalam proyek perluasan kilang RDMP. Mengingat proyek milik perusahaan plat merah tersebut sudah berjalan dalam setahun terakhir dan serapan tenaga lokal dinilai sangat rendah.
“Kami terus mencarikan solusi dan kejelasan dari disnaker, terkait pekerja lokal agar bisa dipekerjakan pada proyek perluasan kilang milik pertamina. Karena kualitas pekerja di Balikpapan tidak kalah dengan pekerja dari daerah lain,” ucap Mieke yang dalam jabatan periode kedua ini menduduki posisi wakil ketua Komisi II DPRD Balikpapan.
Saat ini lanjutnya pembentukan Pansus RDMP masih dalam pembahasan. Pansus ini nantinya akan merekomendasikan dan meminta kepada Pertamina, untuk memprioritaskan penerimaan pekerja lokal yang ada di Balikpapan. Termasuk menagih kinerja disnaker terkait pekerja lokal agar bisa dipekerjakan pada proyek perluasan kilang milik pertamina.
“Ada 30 ribu pekerja lokal yang ingin mencari pekerjaan dapat terkoordinir dan didata, setidaknya jangan dipersulit sehingga kesempatan bagi masyarakat Balikpapan yang ingin mencari pekerjaan, tidak mengalami kesulitan hanya karena masalah persyaratan,” tutur politisi asal Partai Demokrat ini.

Mieke berharap saat Pansus DPRD nantinya terbentuk akan menghasilkan solusi untuk keterlibatan pekerja lokal yang ada di Balikpapan dalam proyek RDMP. Karena angkatan kerja di Balikpapan terus meningkat setiap tahunnya sementara ketersediaan lowongan kerja belum berbanding lurus dengan pencari kerja yang ada.
“Bukan hanya kepada Pertamina saja, kalau bisa seluruh pelaku usaha industri yang ada di Balikpapan untuk mengutamakan pekerja asli kota ini, jangan menyepelekan kualitas SDM anak-anak atau warga Balikpapan,” tambahnya.
Seperti diketahui, sejak tahun 2018 lalu Pertamina sudah mulai menjalankan proyek perluasan kilang yang merupakan satu dari enam mega proyek kilang yang dibangun Pertamina. Keenam mega proyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan, Refinery Development Master Plan (RDMP) dan dua proyek pembangunan baru Grass Root Refinery (GRR). Keberadaan proyek milik perusahaan plat merah diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal asal Balikpapan yang menjadi tempat pelaksanaan proyek tersebut. (FAD)
Discussion about this post